Hangatnya Silaturahmi Babinsa Pelda Misbahudin dan Warga di Tengah Patroli Karhutla

Hangatnya Silaturahmi Babinsa Pelda Misbahudin dan Warga di Tengah Patroli Karhutla

Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Suara sendok beradu pelan dengan gelas kaca di sebuah warung sederhana di pinggiran Jalan Beringin Kelurahan Sungai Sibam Kecamatan Binawidya, Pekanbaru, Jumat pagi (31/10/2025).

Di meja panjang yang terbuat dari papan kayu, tampak Pelda Misbahudin, Babinsa Koramil 06/Sukajadi Kodim 0301/Pekanbaru, duduk bersama beberapa warga. Wajah mereka terlihat akrab, seolah bukan sedang berbincang tentang hal serius, melainkan sekadar melepas penat setelah berkeliling memantau wilayah.

Pagi itu, udara masih terasa lembap sisa embun malam. Aroma teh manis dan kopi hitam menyatu dengan obrolan ringan tentang kebun, cuaca, dan tentu saja soal kebakaran lahan yang kerap menghantui musim panas di Riau.

“Patroli Karhutla bukan cuma keliling mencari asap, tapi juga menghidupkan komunikasi dengan masyarakat,” ujar Pelda Misbahudin sambil tersenyum. “Karena yang paling tahu kondisi lapangan itu ya warga sendiri.”

Obrolan sederhana di warung tersebut nyatanya punya makna besar. Dari sinilah, rasa kebersamaan tumbuh. Warga yang hadir merasa dihargai dan lebih peduli terhadap lingkungan mereka.

“Kami senang kalau Babinsa sering datang seperti ini. Tidak kaku, malah bikin suasana jadi enak,” ucap Rahmat, salah satu warga yang duduk di sampingnya. “Kalau sudah akrab begini, kami juga lebih mudah lapor kalau ada hal mencurigakan di kebun.”

Kegiatan seperti ini bagi Pelda Misbahudin bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari pendekatan teritorial yang berkelanjutan. Ia percaya, pencegahan Karhutla akan lebih efektif jika dimulai dari hati dan kesadaran bersama.

Secara terpisah, Danramil 06/Sukajadi Kapten Inf Tayung Chaniago mengapresiasi langkah anggotanya yang terus membangun hubungan humanis dengan masyarakat.

“Saya selalu dorong Babinsa agar tidak hanya hadir saat ada kejadian. Justru pendekatan seperti ini yang menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan,” ujarnya dari ruang kerjanya.

Di balik secangkir teh dan tawa ringan di warung itu, tersimpan makna besar: kemanunggalan TNI dan rakyat yang nyata, sederhana, tapi berdampak kuat dalam menjaga bumi dari api.

TERKAIT